Serial Detektif Sherlock Holmes : Petualangan Keenam Napoleon
Bukanlah suatu hal yang luar biasa kalau Mr. Lestrade dari dinas kepolisian Scotland Yard berkunjung ke tempat kami malam-malam. Dan seperti biasanya, Sherlock Holmes menyambut kedatangannya dengan gembira, karena dengan kehadirannya Holmes dapat terus mengikuti perkembangan-perkembangan yang sedang terjadi di markas besar kepolisian itu. Sebagai balasan atas berita yang didapatkannya dari Lestrade, Holmes akan mendengarkan penuturan tentang kasus yang sedang ditangani detektif polisi itu dengan penuh perhatian. Kadang-kadang, tanpa terlibat secara aktif, Holmes memberikan petunjuk atau saran-saran yang bersumber dari pengetahuan dan pengalaman pribadinya yang sangat luas.
Malam ini, Lestrade berbasa-basi tentang cuaca dan berita-berita dari surat kabar. Lalu dia termenung selama beberapa saat, sambil mengisap cerutunya. Holmes menatapnya dengan tajam.
“Apakah ada sesuatu yang luar biasa?” tanyanya.
“Oh, tidak, Mr. Holmes—biasa-biasa saja, kok.”
“Kalau begitu, silakan diutarakan saja kepadaku.”
Lestrade tertawa.
“Well, Mr. Holmes, tak ada gunanya mengingkari bahwa memang ada sesuatu yang sedang mengganggu pikiran saya. Tapi, apa yang saya maksudkan itu sungguh-sungguh tak masuk akal, sehingga saya ragu-ragu apakah pantas saya merepotkan Anda dengan hal ini. Sebaliknya, saya tahu pasti bahwa Anda senang dengan yang aneh-aneh. Hal ini nampaknya sepele, tapi benar-benar lain dari yang lain. Namun saya kira, ini akan lebih berhubungan dengan Dr. Watson daripada dengan kita berdua.”
“Tentang penyakit?” tanyaku.
“Sepertinya penyakit jiwa, tapi kok aneh sekali. Anda pasti tak percaya kalau di zaman sekarang ini ada orang yang begitu benci kepada Kaisar Napoleon Pertama, sampai-sampai dia bermaksud menghancurkan semua patung Napoleon yang dilihatnya.”
…..